Powered By Blogger

Welcome To Easy Blog

Blog ini adalah tugas mahasiswa fakultas ilmu komputer

Rabu, 23 Januari 2008

Selamat Jalan

Ahmed Hoosen Deedat lahir di daerah Surat, India, pada tahun 1981. Ia tidak dapat berkumpul dengan ayahnya sampai tahun 1926. Ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah berimigrasi ke afrika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.
Tanpa Pendidikan formal dan untuk menghindar dari kemiskinan yang sangat pedih, Ahmed dedat pergi ke frika Selatan untuk dapat hidup bersama ayahnya pada tahun 1927. Perpisahan Deedat dengan ibunya pada tahun kepergiannya ke Afrika Selatan menyusul ayahnya adalah saat terakhir ia bertemu ibunya dalam keadaan hidup karena beliau meninggal beberapa bulan kemudian.
Di negri yang asing, seoran anak laki-laki kecil berusia 9 tahun tanpa berbekal pendidikan formal dan penguasaan bahasa Inggris mulai menyiapkan peran yang harus dimainkannya berpuluh-puluh tahun tanpa disadarinya.
Dengan ketekunannya dalam belajar, anak laki-laki kecil tersebut tidak hanya dapat mengatasi hambatan bahasa, tetapi juga unggul di sekolahnya. Kegemaran Deedat membaca menolongnya untuk mendapatkan promosi sampai ia menyelesaikan standar 6. Kurangnya biaya menyebabkan sekolahnya tertunda dan di awal usia 16 tahun untuk pertama kalinya ia bekerja dalam bidang retail (eceran).
Yang terpenting dari semua ini adalah pada tahun 1936 sewaktu ia bekerja pada took muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di pantai selatan Natal. Penghinaan yang tak henti-hentinya dari siswa misionaris menentang Islam selama kunjungan mereka ke took mananamkan keinginan yang membara pada diri anak muda tersebut untuk melakukan aksi penghentian propaganda mereka yang salah.
Sudah ditakdirkan, Ahmad Deedat menemukan sebuah buku berjudul Izharul-Haq yang berarti mengungkapkan kebenaran. Buku ini berisis teknik-teknik dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India yang sangat besar dalam membalas gangguan misionaris Kristen selama penaklukan Inggris dan pemerintahn India. Secara khusus, ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmad Deedat.
Dibekali dengan semangat yang baru ditemukannya ini, Ahmad Deedat membeli Injil pertamanya dan mulai melakukan debat dan diskusi dengan siswa-siswa misionaris. Ketika mereka mundur tergesa-gesa tidak beraturan dalam menghadapi argument baliknya yang tajam, ia secara pribadi memanggil guru mereka dan bahkan pendeta-pendeta di daerah tersebut.
Keberhasilan-keberhasilan ini memacu Ahmad Deedat untuk berda’wah. Bahkan buah perkawinan, kelahiran anak, dan singgah sebentar selama tiga tahun ke Pakistan sesudah kemerdekaannya tidak mengurangi antusias atau keinginannya untuk membela Islam dari penyimpangan-penyimpangan yang memperdayakandari para misionaris Kristen. Hal inilah yang kemudian menjadikan Ahmad Deedat menjadi seorang ulama yang besar. Ia mendirikan As-Salam, sebuah institute untuk melatih para dai Islam. Beliau juga pernah menjabat sebagai presiden pada Islamic Propagation Centre International (IPCI). Penghargaan yang paling bersejarah adalah ketika ia mendapat penghargaan internsional dari Raja Faisal tahun 1986. Penghargaan ini merupakan penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam
Namun sang pencinta telah berkehendak memenggil Sang Kristolog pada 8-8-2005 yang lau pada usia 87 tahun. Namun pejuangannya tidaka sampai di situ karena beliau telah membangun beberpa institu demi melangsungkan perjuangannya. Selamt jalan menuju sisi-Nya.

Tidak ada komentar: