Powered By Blogger

Welcome To Easy Blog

Blog ini adalah tugas mahasiswa fakultas ilmu komputer

Senin, 14 Januari 2008

Hal yang Terindah di Dunia












Seorang mahasiswa pecinta alam (Mapala) selalu megagumi akan indah sebuah panorama alam. Seorang pujangga betapa indahnya rangkaian kata-kata yang terdapat pada suatu puisi. Seorang model mengagumi busana hasol rancangan seorang designer.

Hal di atas adalah secuil kekaguman manusia atas benda-benda yang diciptakan manusia itu sendiri. Dari semua hal (manusia, hewan, tunbuh-tumbuhan) yang pernah kita pandangi atau sentuh selama kita hidup di dunia ini, kita akan mengasumsikan sebuah sifat akan hal tersebut. Asumsi tersebut dapat berbentuk negatif atau positif. Asumsi itu akan muncul ketika kita mengalami sesuatu dengan benda tersebut (interaksi).

Misalnya seorang anak yang sedang makan, ketika ia makan tanpa sengaja ia mengunyah dan menelan cabe rawit. Pada saat terjadi interaksi antara sang anak dan cabe rawit tadi maka akan timbul suatu asumsi oleh si anak bahwa cabe rawit itu tidak baik, karena akan membuat mulut terasa panas (pedas). Ini menandakan bahwa sang anak telah mengasumsikan negatif terhadap cabe rawit dan ini menjadikan hal tersebut sesuatu hal yang tidak indah dalam hidupnya. Dan asumsi itu bisa terbawa oleh sang anak hingga dewasa. Di lain sisi seorang anak juga menelan cabe rawit tetapi sang anak mengasumsikan lain mengenai hal yang dirasakannya dan ini menjadikan hal tersebut sesuatu hal yang indah dalam hidupnya. Sang anak mengasumsikan bahwa rasa pedas yang ia rasakan sangat menyenangkan dan menantang. Hal ini mendeskripsikan bahwa sang anak berasumsi positif terhadap cabe rawit. Dan hal ini terbawa hingga ia menjadi dewasa.

Dari hal di atas kita dapat menarik sebuah hikma dari suatu perisriwa tentang interaksi seorang anak terhadap cabe rawit. Cabe rawit pada dasarnya merupakan suatu tumbuhan yang biasa dipakai sebagai bumbu masakan. Pada hakekatnya cabe rawit memiliki rasa yang menyengat di mulut yaitu rasa panas (pedas). Sehingga orang-orang yang berinteraksi dengan rasa cabe rawit tersebut akan mencari penetralisir berupa air dan sebagainya untuk menghilangkan rasa pedas tadi.

Namun dari rasa pedas tadi tidak semua orang berhenti melahap makanan yang terasa pedas. Pada saat makan makanan yang pedas orang memang memerlukan penetralisir untuk mengurangi/menghilangkan rasa pedas tersebut. Namun setelah itu mereka akan melahap lagi makanan yang pedas tadi.

Tidak ada komentar: